
-Perjuangan Kesetaraan Gender Belum Usai
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Raden Ajeng Kartini memang telah wafat. Namun spirit emansipasi yang gaungkan tak akan pernah padam. Semangat itu kini tertanam dalam jiwa setiap perempuan di Indonesia. Bertarung dari belenggu keterbelakangan dan tampil berkontribusi membangun bangsa dan negara layaknya kaum pria.
Pada perayaan Hari Kartini tahun ini, Kendari Pos mengundang tokoh perempuan di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berpengaruh dengan keilmuan dan dedikasinya tampil sebagai pembicara di podcast Kendari Pos Channel. Kamis (24/4), giliran Konsultan Kesehatan Reproduksi dan Gender, Assoc. Prof. Sartiah Yusran, M.Ed., Ph.D.
Dalam podcast yang dipandu Wakil Direktur (Wadir) Kendari Pos Awal Nurjadin, Prof. Sartiah Yusran mengatakan semangat emansipasi yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini masih sangat relevan hingga saat ini, khususnya dalam konteks Sultra.
Dalam refleksi peringatan Hari Kartini, Sartiah menyampaikan ketimpangan akses pendidikan dan ruang gerak perempuan menjadi alasan utama keterpurukan kaum perempuan di masa lalu, dan masih berlanjut dalam bentuk yang berbeda hingga kini.
"Kartini memperjuangkan agar perempuan tidak lagi dikungkung, dibatasi aksesnya terhadap pendidikan, pergaulan, dan kehidupan sosial. Kalau beliau hidup di era sekarang, mungkin masih sedih karena cita-citanya belum sepenuhnya tercapai," ujarnya.
Sartiah menilai semangat Kartini telah membawa perubahan positif, termasuk di Sultra. Ia mengapresiasi lahirnya kebijakan seperti Peraturan Pemerintah (PP) nomor 31 yang membuka ruang pembentukan lembaga pemberdayaan perempuan di era Gubernur Nur Alam.
Laman: 1 2