
Maju Negeriku, Jaya Sultraku
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berusia 61 tahun. Sebagai provinsi ke lima di Sulawesi, Sultra terus bertransformasi menjadi daerah maju. Derap pembangunan yang begitu masih, mulai mensejajarkan Sultra dengan provinsi lain di Indonesia. Tidak hanya mengandalkan sektor pertanian dan perikanan, industri pertambangan tumbuh pesat. Kini, Sultra segera memasuki industri pengolahan atau hilirisasi.
Tahun ini, Hari Ulang Tahun (HUT) ke 61 Sultra dipusatkan di Kolaka. Puncak peringatan hari jadi Bumi Anoa dilangsungkan di alun-alun 29 November Kota Kolaka, Minggu (27/4). Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, Wagub Hugua serta para kepala daerah se-Sultra hadir memperingati hari bersejarah berdirinya Sultra sebagai daerah otonom.
Sejumlah tokoh dan elemen penting turut menyempatkan diri hadir. Mulai tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sultra, para legislator dan senator senayan, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Sekretaris Provinsi, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), para Raja dan Sultan, Ketua Lembaga Adat, pimpinan instansi vertikal, TNI/Polri, akademisi, dunia usaha, ormas, media, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Gubernur Andi Sumangerukka mengatakan lahirnya Sultra sebagai daerah otonom adalah hasil perjuangan panjang para pendahulu.Tokoh inisiator pembentukan provinsi telah berikan jalan agar pembangunan di Sultra lebih dimaksimalkan. Para mantan gubernur dan penjabat gubernur telah meletakan pondasi pembangunan serta membawa kemajuan dan perubahan besar.
"Sudah sepantasnya kita memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pejuang pendiri Sultra dan para mantan pimpinan daerah. Semoga segala jasa mereka tercatat sebagai amal ibadah dan diridhoi Allah SWT," kata Andi Sumangerukka
Sultra kata gubernur, dianugerahi kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah serta keberagaman budaya, bahasa, suku, dan adat istiadat. Menurutnya, keberagaman itu adalah kekuatan besar bila dikelola dengan harmonis.
"Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi merupakan keindahan yang harus kita harmonikan. Inilah mengapa saya memilih tema 'Harmoni Sultra' sebagai spirit pembangunan," ujar mantan Pangdam Hasanuddin ini.
Laman: 1 2