ASR Dorong Ekonomi Syariah dan UMKM Halal

1 month ago 43
ZONA KHAS AL ALAM : Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Hugua melakukan pengguntingan pita peresmian Zona KHAS AL Alam di kawasan Masjid Al-Alam Kendari, Kamis (6/3).

-- Resmikan Zona KHAS Al-Alam

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejak Oktober 2024, produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia wajib mengantongi sertifikat halal. Ketentuan itu diatur dalam Undang-undang (UU) nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Menindak lanjuti kebijakan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) Al Alam di kawasan Masjid Al Alam.

Zona KHAS Al Alam merupakan kolaborasi Pemprov bersama Bank Indonesia (BI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Peresmian Zona KHAS Al Alam bersamaan dengan dimulainya program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi), yang berlangsung hingga 16 Maret 2025.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha berbasis halal, sekaligus memperkenalkan Sulawesi Tenggara sebagai destinasi wisata kuliner yang aman dan sehat.

Gubernur Sultra Andi Sumangerukka mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam mewujudkan Zona KHAS Al-Alam. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah. Yang tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan keberkahan bagi masyarakat.

Kehadiran zona ini merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing produk lokal, memajukan sektor ekonomi kreatif, serta memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat luas. Sebab memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha berbasis halal.

“Peresmian Zona KHAS ini adalah bagian dari upaya kita untuk memperkuat ekonomi syariah di Sutera. Harapannya, ini tidak hanya mendukung UMKM agar lebih berkembang, tetapi juga menjadikan daerah kita sebagai pusat kuliner halal yang aman dan sehat,” ujar Andi Sumangerukka pada peresmian Zona KHAS Al Alam kemarin

Ia menegaskan komitmennya memperluas sertifikasi halal bagi sektor UMKM, khususnya di bidang makanan, minuman, dan modest fashion. Program Quick Win 100 Hari turut mendorong percepatan sertifikasi halal agar produk UMKM Sultra dapat lebih mudah menembus pasar yang lebih luas. “Kami ingin memastikan pelaku UMKM memiliki akses yang lebih luas, dengan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga telah terjamin kehalalannya,” ujarnya.

ASR mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung program ini demi mewujudkan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan. “Kami harapkan Sultra semakin dikenal sebagai daerah yang tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga sebagai pusat kuliner halal yang aman dan sehat,” harapnya.

Pada peresmian Zona KHAS Al-Alam, BI Sultra menyerahkan sertifikasi halal kepada 40 UMKM dan mengadakan pelatihan bagi Pendamping Proses Produk Halal (P3H) serta auditor halal.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya menyatakan komitmennya untuk terus mendukung industri halal di Sultra baik melalui infrastruktur maupun berbagai program penguatan ekonomi syariah. “Zona KHAS Al-Alam adalah bagian dari upaya kami untuk menyediakan pilihan kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga halal, aman dan sehat bagi masyarakat dan wisatawan,” ujarnya.

Dalam rangkaian program Serambi 2025, BI Sultra memastikan ketersediaan uang rupiah yang cukup dan layak edar di 85 titik layanan penukaran di Sultra. “Berbagai kegiatan pendukung seperti talk show ekonomi syariah dan pasar murah. Kompetisi Ramadan juga digelar untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah,” pungkasnya. (b/rah)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan